setelah ibunya meninggal nabi muhammad saw kembali ke tempat kakeknya, abdul muthalib di makkah. perasaan kasih sayang di dalam sanubarinya terhadap cucunya yang kini yatim piatu semakin terpupuk, cucunya yang harus menghadapi cobaan yang baru diatas cobaan yang lama. hatinya bergetar oleh perasaan kasih sayang yang tak pernah diberikan kepada anak-anaknya sekalipun. dia tidak ingin cucunya hidup sebatang kara bahkan dia lebih mengutamkan cucunya dari pada anak-anaknya.
Ibnu Hisyam berkata, " ada sebuah dipan yang diletakkan di kakabah untuk Abdul Muthalib. kerabat-kerabatnya biasanya duduk di sekelilinh dipan itu hingga abdul Muthalib keluar sana dan tidak ada seorangpun yang duduk di sana untuk penghormatan kepada beliau. suatu hari selagi nabi Muhammad SAW menjadi anak kecil yang montok, beliau duduk diatas dipan itu. paman beliau lansung memegangnya dan menanhannnyaagar tidak duduk di atas dipan itu. tatkala abdul muthalib melihat kejadian itu , dia berkata, " biarkan anakku ini, demi Allah sesungguhnya dia kana memiliki kedudukan yang agung." kemudian Abdul Muthalib duduk bersama beliau di atas dipannya sambil mengelus punggung beliau sambil merasa bahagia terhadap apapun yang beliau lakukan."
pada usia delapan tahun lebih dua bulan sepuluh hari dari umur beliau Rasulullah SAW, kakek beliau meninggal dunia di Makkah. sebelum memninggal sang kakek menitipkan pengsuhan cucunya terhadap pamannya, abu thalib, saudara kandung bapak beliau.
Sunday, 14 August 2016
Home »
Kajian Islam
,
SIRAH NABAWIYAH
» KISAH NABI MUHAMMAD KEMBALI KE PANGKUAN KAKEKNYA YANG PENUH KASIH
0 comments:
Post a Comment